Laporan Piala FA Crystal Palace vs Manchester City
Pencetak gol: Eze 16'
Crystal Palace mencatatkan nama mereka ke dalam buku-buku sejarah dengan memenangkan penghargaan utama pertama mereka, mengalahkan Manchester City 1-0 di final Piala FA 2025 di Wembley. Tendangan voli luar biasa Eberechi Eze di babak pertama menjadi pembeda, saat aksi heroik Dean Henderson dan penampilan defensif yang tangguh membuat the Eagles akhirnya mengangkat trofi dalam sebuah momen penting bagi klub London Selatan.
Babak Pertama - Eze Hentak City Saat Henderson Muncul Sebagai Pahlawan
Manchester City dapat diprediksi mendominasi awal pertandingan, dengan Kevin De Bruyne - yang membuat penampilan terakhirnya di Piala FA untuk klub - mengatur permainan dan berkombinasi dengan Erling Haaland, yang memaksa Dean Henderson untuk melakukan penyelamatan. Namun terlepas dari tekanan City, Palace lah yang mencetak gol pertama di awal pertandingan. Daniel Muñoz melakukan serangan balik dan memberikan umpan kepada Eberechi Eze, yang melepaskan tendangan voli yang luar biasa melewati Stefan Ortega untuk membawa Palace unggul secara mengejutkan.
Palace kemudian harus mengandalkan keberuntungan mereka. Dean Henderson terlihat melakukan pelanggaran di luar daerahnya saat menantang Haaland, namun VAR menolak untuk melakukan intervensi. Beberapa saat kemudian, Tyrick Mitchell dengan kikuk menjatuhkan Bernardo Silva di dalam kotak penalti, memberi City sebuah tendangan penalti. Namun, Henderson mempertahankan keunggulan dengan menggagalkan tendangan Omar Marmoush dengan penyelamatan satu tangan yang menakjubkan.
Kiper Palace itu tidak berhenti sampai di situ. Tepat sebelum turun minum, ia terbang ke sisi kirinya untuk menepis tendangan melengkung dari Jérémy Doku. Palace mengira mereka telah menggandakan keunggulan mereka saat Muñoz mencetak gol setelah menerima umpan dari Ismaïla Sarr, namun sang pemain sayap dinyatakan offside saat terjadi serangan balik.
Babak Kedua - Palace Bertahan Kokoh, City Tumpul
City tetap tumpul dalam serangan setelah babak kedua dimulai, dengan De Bruyne kembali menciptakan peluang emas - kali ini untuk pemain muda Nico O'Reilly - yang gagal mengonversikannya setelah ragu-ragu di dalam kotak penalti. Dalam sebuah pergantian pemain yang jarang terjadi, Pep Guardiola memasukkan pemain debutan, Claudio Echeverri, dan sang pemain muda hampir saja memberikan dampak instan, namun kembali digagalkan oleh Henderson.
Palace terus bertahan dengan gagah berani, meredam gelombang demi gelombang tekanan City. Bahkan ketika papan skor menunjukkan 10 menit tambahan waktu, City gagal menciptakan sebuah peluang yang jelas, rasa frustasi mereka terlihat dari usaha mereka yang sia-sia dan perebutan di kotak penalti yang penuh sesak.
Kesimpulan - Hari Penuh Kejayaan di Wembley
Saat peluit akhir ditiup, para pemain dan pendukung Crystal Palace meluapkan kegembiraan mereka. Anak asuh Patrick Vieira mengukir nama mereka ke dalam cerita rakyat klub dengan kemenangan di Wembley yang tak terlupakan. Gol dari Eberechi Eze dan penampilan gemilang Dean Henderson di bawah mistar gawang akan selalu dikenang.
Palace tidak hanya mengamankan gelar Piala FA pertama mereka namun juga lolos ke Liga Eropa UEFA musim depan, mengakhiri musim yang luar biasa. Bagi Manchester City, hari itu menandai akhir yang pahit bagi perjalanan Kevin De Bruyne di Piala FA, saat mereka gagal meraih apa yang banyak orang harapkan akan menjadi bagian lain dari sejarah gemerlap mereka.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai hasil pertandingan ini, Anda juga dapat mengunjungi:
Jadwal - Piala FA Emirates - Kompetisi | The Football Association